Di balik gempita pembangunan dan bonus demografi yang sedang dinikmati Indonesia, berbagai masalah sosial masih menghantui seperti kasus stunting yang maish menjadi masalah di beberapa wilayah, kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan yang semakin memprihatinkan, hingga timpangnya tingkat pendidikan antara wilayah. Kondisi ini mengisyaratkan bahwa pembangunan tidak cukup hanya dari aspek ekonomi, tapi juga harus menyentuh hal paling mendasar — yaitu keluarga.
Diktif kali ini, DJ Gita Nugraha bersama narasumber Dra. Sulastri Wiryaningsih, M.Pd. dan Sumarno, S.Ag., MM. dari DP3APPKB Kota Salatiga mengajak kita membedah lebih dalam peran Kampung Keluarga Berkualitas Ramah Perempuan dan Peduli Anak (KKBRPPA) sebagai solusi kolaboratif lintas sektor yang membangun masyarakat dari pondasi terkecil: keluarga.
Keluarga Kunci Menuju Indonesia Emas 2045 — Tidak Sekedar Tempat Berlindung
Menyongsong Indonesia Emas 2045, keluarga memegang peran kunci yang tidak tergantikan. Bonus demografi yang akan mencapai puncaknya berarti Indonesia memiliki jumlah penduduk usia produktif yang sangat besar, tetapi tanpa kualitas sumber daya manusia yang unggul, peluang ini bisa berubah menjadi beban. Keluarga menjadi pondasi utama dalam membentuk generasi berkualitas, karena di sinilah anak-anak pertama kali belajar nilai-nilai dasar kehidupan.
Sebelum mengenal bangku sekolah, keluarga menjadi sekolah pertama dalam membentuk manusia seutuhnya seperti mengajarkan budi pekerti, kejujuran, tanggung jawab, kedisiplinan, hingga rasa hormat kepada sesama. Pendidikan karakter yang dibangun sejak dini di lingkungan keluarga menjadi bekal penting untuk menciptakan masyarakat yang beretika, produktif, dan mampu berkontribusi positif. Tanpa keluarga yang kuat, tantangan sosial seperti stunting, kekerasan terhadap anak, rendahnya kualitas pendidikan, dan dekadensi moral akan semakin sulit diatasi. Oleh karena itu, memperkuat peran keluarga bukan hanya soal membangun individu yang sukses, melainkan juga langkah strategis untuk mewujudkan cita-cita Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera di usia emasnya.
Apa Itu Kampung Keluarga Berkualitas Ramah Perempuan dan Peduli Anak (KKBRPPA)?
Sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas, lahirlah konsep Kampung Keluarga Berkualitas Ramah Perempuan dan Peduli Anak (KKBRPPA) sebagai bentuk implementasi konkret di tingkat lokal. Kampung ini bukan sekadar nama atau wilayah administratif, melainkan ruang hidup yang dikelola secara terpadu untuk menjamin terpenuhinya hak-hak dasar setiap keluarga, khususnya perempuan dan anak. Melalui integrasi program lintas sektor mulai dari kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial, hingga pemberdayaan ekonomi —KKBRPPA menjadi ujung tombak dalam membentuk lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung perkembangan sumber daya manusia yang berkualitas.
Di dalam Kampung KB yang telah ditingkatkan menjadi KKBRPPA, keluarga tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi juga aktor utama. Masyarakat diajak berpartisipasi aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi berbagai program, sehingga solusi yang lahir benar-benar mencerminkan kebutuhan nyata di lapangan. Selain itu, pendekatan yang ramah perempuan dan peduli anak memastikan bahwa kelompok rentan tidak tertinggal dalam proses pembangunan.
Dengan dukungan struktur kelembagaan yang kuat seperti Kelompok Kerja (Pokja) yang terbagi ke dalam bidang Penyediaan Data dan Dokumen (Seksi Rumah Data Kependudukan, Seksi Perlindungan), Perubahan Perilaku (Sekdi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Seksi Agama, Seksi Sosialisasi dan pendidikan), Layanan dan Rujukan (Seksi Pembinaan Lingkungan, Seksi Ekonomi, Seksi Sosial Budaya), serta Penataan Lingkungan (Seksi Dapur Sehat Atasi Stunting, Seksi Reproduksi, Seksi Cinta Kasih), KKBRPPA menjadi contoh nyata bagaimana kebijakan nasional dapat diterjemahkan menjadi gerakan kolektif yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Di sinilah perubahan besar dimulai dari kampung, dari keluarga.
Menakar Dampak dan Harapan: Status KKBRPPA Salatiga Menuju Generasi Emas 2045
Kota Salatiga menjadi salah satu daerah yang menunjukkan kemajuan pesat dalam pelaksanaan Kampung Keluarga Berkualitas Ramah Perempuan dan Peduli Anak (KKBRPPA). Hingga awal tahun 2025, seluruh kelurahan di kota ini telah memiliki Kampung KB aktif, dengan status perkembangan yang mayoritas berada pada kategori berkelanjutan. Dari 23 kampung yang ada, 13 telah masuk tahap berkelanjutan, 8 dalam tahap berkembang, dan 2 lainnya telah mandiri. Yang patut diapresiasi, tidak ada satu pun kampung yang masih berada dalam kategori dasar. Hal ini menunjukkan tingginya komitmen masyarakat dan perangkat kelurahan dalam mengelola program pemberdayaan keluarga secara terarah dan berkesinambungan.
Capaian tersebut berkontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat. Program-program KKBRPPA mendorong perubahan perilaku, memperluas akses terhadap layanan dasar, serta memperkuat kesadaran terhadap pentingnya perlindungan perempuan dan anak. Hasilnya terlihat dalam capaian Kota Salatiga yang berhasil masuk tiga besar dalam Indeks Pembangunan Keluarga se-Jawa Tengah, dengan skor 67,28. Ini menjadi bukti bahwa investasi pada keluarga mampu memberi dampak langsung terhadap ketenteraman, kemandirian, dan kebahagiaan masyarakat.
Kampung KKBRPPA “Teguh Hati”: Potret Nyata Kolaborasi Lokal
Salah satu contoh nyata bagaimana konsep Kampung Keluarga Berkualitas Ramah Perempuan dan Peduli Anak diimplementasikan dengan baik dapat dilihat pada Kampung KKBRPPA “Teguh Hati” (Tegalrejo Tangguh, Harapan Past) di Kelurahan Tegalrejo. Dibentuk pada 6 Juni 2023 dan resmi ditetapkan sebagai KKBRPPA pada 3 Januari 2025, Teguh Hati menjadi gambaran nyata bagaimana sebuah komunitas lokal mampu bergerak bersama membangun kualitas keluarga warganya. Dengan mengusung semangat kolaborasi lintas sektor, Kampung KKBRPPA ini melibatkan unsur pemerintahan, masyarakat, akademisi, hingga kelompok seni dan budaya untuk memperkuat berbagai program pemberdayaan. Berbagai fasilitas seperti Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), serta Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R) disiapkan untuk mendukung tumbuh kembang masyarakat dari berbagai kelompok usia.
Keberhasilan Kampung KKBRPPA “Teguh Hati” tidak lepas dari kuatnya kolaborasi dengan berbagai pihak. Program-program di kampung ini melibatkan unsur pemerintahan seperti DP3APPKB, Dinas Kesehatan, hingga Dinas Sosial, serta menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi, kelompok seni budaya lokal, komunitas tani, pengelola bank sampah, dan perpustakaan kelurahan. Dukungan ini tidak hanya memperkuat layanan dasar masyarakat, tetapi juga menumbuhkan semangat gotong royong dalam bentuk yang nyata dan berkelanjutan.
Berkat sinergi ini, KKBRPPA “Teguh Hati” meraih penghargaan juara 1 di tingkat Kota Salatiga, serta mendapat perhatian langsung dari pemerintah pusat melalui kunjungan dari Menteri Kemendukbangga. Kolaborasi yang dibangun bukan hanya menjadi kekuatan teknis, tetapi juga menjadi energi sosial yang menghidupkan gerakan dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Menyiapkan generasi emas dimulai dari keluarga, namun bukanlah sebuah tugas instan yang bida diselesaikan dalam waktu singkat. Melalui program KKBRPPA, perubahan nyata dibangun dari tingkat kampung dengan kolaborasi masyarakat dan pemerintah. Salatiga menunjukkan bahwa dengan komitmen bersama, keluarga bisa menjadi kunci menuju Indonesia yang lebih sehat, berdaya, dan siap menyongsong 2045.
Comments are closed