Karena harganya yang terbilang terjangkau, sepeda motor menjadi pilihan di hati masyarakat di Indonesia sebagai transportasi sehari-hari. Mulai dari jenis scooter, bebek, sampai sport bersliweran di jalanan. Nah tentunya ketika membeli sepeda motor ada banyak hal yang harus diperhatikan selain budget, spare parts, dan keiritan bensin, kopling juga menjadi perhatian untuk Teman Setia dalam memilih sepeda motor.
Dengan adanya kemajuan terknologi pada mesin motor, pemilihan kopling juga perlu diperhatikan karena ada beberapa kebiasaan yang bisa membuat kopling cepat rusak. Mungkin ada beberapa yang sudah tau jenis-jenis kopling pada sepeda motor, tapi buat kamu yang belum tau bisa jadi pertimbangan untuk memilih jenis sepeda motor apa yang nyaman dipakai sama kamu.
Dilansir dari dayaauto.co.id, ada 3 janis kopling yang digunakan:
Sistem Kopling Manual
Jenis ini menggunakan kopling ganda yang hampir sama dengan motor matic, yaitu dengan pentransferan tenaga dengan gaya sentrifugal hanya saja pada jenis ini ditambahkan kopling tambahan berupa kopling plat (seperti manual clutch) yang berfungsi pemutus dan penghubung tenaga dari mesin ke gigi rasio agar perpindahan tenaga terasa halus (tidak kasar).
Sistem Kopling Automatic
Sistem transfer tenaga motor matic ini menggunakan gaya sentrifugal yang mana bergantung pada kecepatan putaran mesin, semakin tinggi putaran maka semakin lebar luas gerakan atau lontaran yang dihasilkan sehingga membuat motor bisa berjalan. Sistem ini menggunakan kampas ganda yang disambung per di ketiga sisi dalam agar gaya lontar dapat kembali sehingga memungkinkan motor untuk mengurangi kecepatan atau melepas tenaga.
Sistem Kopling Manual Clutch
Manual clutch satu satunya yang menggunakan jari tangan kiri untuk membantu memutus dan menghubungkan tenaga dari mesin ke gigi rasio. Kopling motor jenis ini hanya menggunakan sistem kopling plat biasanya terdiri dari 5 – 6 kampas plat kopling. Mengapa begitu? Sebab seluruh tenaga putaran mesin yang akan disalurkan ke gigi rasio (sebagai penggerak sepeda motor) dapat dihubungkan dan diputus dengan plat kopling, konstruksinya dengan plat kopling yang bergerak bebas namun di kunci dan ditahan oleh per sebagai penghubung saat tuas kopling ditekan maka per akan menekan (menyalurkan tenaga) saat tuas kopling dilepas maka per akan kembali ke keadaan semula (pemutus tenaga).