Mari menulis sesuatu!

Teman Setia yang suka menulis, yuk merapat!

Sebenarnya menulis buku itu susah atau gampang, sih? Menulis atau bisa disebut writing adalah kemampuan semua orang. Namun, ternyata oh ternyata tidak semua orang itu bisa membuat tulisan, loh! By the way, kali ini kita akan membahas perihal buku nonfiksi, guys!

Eh, memangnya buku fiksi dan nonfiksi beda? Wah, ya jelas beda dong! Jadi, buku fiksi merupakan buku yang berisi imajinasi penulis. Sedangkan sebuah buku nonfiksi pasti harus berdasarkan kondisi nyata di kehidupan masyarakat. Nah, jadi kamu bisa memberi banyak manfaat kepada masyarakat ketika akhirnya bisa menulis buku nonfiksi, guys!

Lalu bagaimana jika kamu merasa punya kemampuan menulis yang mumpuni tapi tidak tahu harus berbuat apa dan bagaimana langkah-langkahnya untuk bisa menulis buku nonfiksi pertama? Bagaimana jika kalian merasa insecure sebagai penulis pemula dalam menulis buku?

Eits, tenang-tenang! Ada banyak penulis seperti kamu, kok. Untuk bisa menulis buku nonfiksi bagi pemula, sebenarnya tidak terlalu sulit. Dikutip dari dutamedia.id, ada 10 langkah yang bisa kamu lakukan supaya tulisanmu bisa menjadi kenyataan dan dalam genggaman!

Tentukan Tujuan Menulis Buku

Semua pasti ada tujuannya bukan? Nah dalam menulis pun kamu juga harus tau tujuan kenapa kamu menulis dan kenapa kamu pingin banget untuk mempublikasinya. Apakah untuk tambahan pemasukan, reputasi, atau berbagi ilmu?

Dari tujuan utama kamu tadi akan mengarahkan tema menulis buku, semisal kamu menulis buku tentang motivasi untuk membantu menyelesaikan masalah, buku panduan untuk mengajarkan orang sesuai step yang tepat, atau menulis buku biografi orang yang memiliki pengaruh besar di masyarakat. Tentunya tujuan ini menjadi genggaman kamu kalau-kalau kamu kesasar dan terhenti di tengah-tengah perjalanan. Niscaya, kalau kamu ingat kembali tujuanmu, semangatmu akan kembali dan lanjut menulis.

Brainstorming Ide Buku

Setelah punya tujuan jangan lupa brainstorming ide yang muncul di dalam pikiran kamu. Kalau bingung kamu bisa surfing di internet untuk mencari ide. Tapi kalau stuck atau mengalami kesulitan untuk memikirkan idenya? Nah, kamu perlu ingat-ingat hal ini… ‘Apa bidang yang kamu kuasai? Mengetahui apa yang kamu sukai tentunya membuat kamu lebih enjoy dalam menggali ide, baru deh kamu bisa melanjutkan research topicmu.

Persempit topik

Setelah menemukan ide, persempit topik yang kamu pilih menjadi lebih spesifik – pembahasannya menjadi lebih dalam dan detail. Mungkin kamu membahas tentang marketing bisnis kopi kekinian atau belajar blogging lewat salah satu platform. Dengan topik yang spesifik ini akan mempermudah orang-orang mencari info, terlebih kalau topik pembahasanmu mengikuti zaman. Tapi terlepas dari ‘kemoderenan’ topik yang kamu pilih, selama kamu mengetahui keyword utama untuk memancing orang membaca sudah cukup. Alias topik yang kamu pilih bisa menggaet banyak orang untuk membaca dan kepo.

Data, Riset, dan Referensi

Saatnya berburu! Tentunya karena karya kamu itu adalah nonfiksi sumber yang kamu cantumkan tentu saja harus valid dan reliable. Jadi tidak hanya kredibel dan fakta saja tulisanmu bisa ‘dipercaya’ oleh pembaca, tapi kualitas datamu juga bisa dipercaya. Pilih sumber-sumber dari tempat yang tepercaya, bisa jadi kamu menggunakan jurnal, buku bertopik sama, atau koran.

Buatlah Kerangka Buku

Supaya setiap penulisan lebih rapi dan terbahas secara mendalam, kamu perlu membuat kerangka atau konsep. Mulai dari bab ke sub bab dengan poin-poin yang ingin kamu bahas. Dengan menggunakan kerangka tulisan, kamu nggak bakal bingung dan tulisannya ‘lari’ kemana-mana.

Buat Judul yang Menarik!

Memberi judul buku itu nggak boleh asal-asalan, lho! Karena bagian ini krusial banget untuk menarik orang membaca karya kamu dan menjadi kunci ketika orang scan buku kamu ketika membaca luarannya. Selain itu judul merupakan tema yang kamu usung, jadi pemberian judul merupakan clickbait yang ampuh.
Memang dalam meramu judul itu agak susah, Teman Setia. Tapi kamu bisa melakukannya dengan mengkombinasi kata-kata yang menarik dengan kata kunci topikmu.

Tulis Draft Pertamamu & Gaya Bahasa

Setelah mengumpulkan topik, materi, dan hasil riset kamu, akhirnya kamu siap untuk menulis bukumu! Tips buat kamu nih, selama kamu menulis kamu nggak perlu mengecheck ulang hasil tulisanmu. Biarkan apa yang kamu pikirkan mengalir sejalan dengan tangan kamu mengetik atau menulis. Kalau kamu terlalu memikirkan hasil tulisanmu, kamu nggak bakal selesai-selesai menulis.
Lalu, kamu juga memikirkan bahasa apa yang ingin kamu pakai. Baku atau non baku? Tentunya hal ini didasari dengan topik dan target audience kamu supaya lebih mengerti pembahasanmu.

Self editing

Setelah selesai menulis seluruh draftmu, waktunya melakukan self editing tapi jangan dilakukan dalam sekali kerja ya. Karena kalau kamu melakukannya dalam satu waktu kamu akan terbebani dan kemungkinan akan menghapus beberapa poin yang penting. Selain itu kamu juga jangan langsung merevisi bukumu ketika selesai menulis. Biarkan mengendap beberapa hari dan lakukan editing dalam jangka waktu yang agak lama.
Dengan begitu kamu bisa leluasa menambahkan sumber, melogika kalimat dan data, serta mengurangi kata-kata yang typo. Kalau kamu kesulitan kamu bisa meminta bantuan temanmu untuk mereview, lho – selama project kamu ini bukan rahasia, hihihi.

Buat Bagian Pendukung

Memiliki waktu luang setelah selesai mengedit bukumu, kamu bisa mulai menulis bagian buku seperti kata pengantar,daftar isi, dan daftar pustaka. Selain itu kamu juga bisa minta tolong kepada penulis dalam bidang yang sama untuk memberi testimoni pada bukumu. Hal ini dilakukan kalau bukumu sudah siap cetak ya.

Editor Profesional dan Waktunya Publish

Kalau kamu masih ragu dengan hasil editingmu kamu bisa minta tolong editor profesional untuk menyuting tulisanmu. Tugas para editor adalah kembali memeriksa tulisanmu seperti membetulkan kalimatmu yang terlalu berputar-putar dan memeriksa kebenaran data.
Setelah bukumu selesai disunting, kamu sudah bisa mempublishnya. Nah dalam mencetak bukumu, kamu bisa memilih untuk mengirimkannya ke percetakan besar atau secara mandiri (indie). Kamu bisa cari-cari tau dulu publisher mana yang cocok dengan visi dan misi kamu.

Nah, siapa pun kamu, entah itu penulis pemula atau berpengalaman, bisa menulis buku nonfiksi pertama, loh. Salah satu kunci suksesnya adalah konsistensi dan komitmen dalam menulis bab demi bab. Ingat, tetap konsisten ya, guys. Biar karya kamu dikenal banyak orang, dari situ kamu pasti akan ketagihan, dijamin deh!

Kesimpulannya, kamu nggak harus menunggu mendapat mood atau motivasi untuk bisa menulis. Lakukan proses penulisan setiap hari dan perbanyak perbendaharaan kata dengan menonton film, membaca buku karya orang lain, dan berimajinasi seluas-luasnya agar menghasilkan tulisan yang berkualitas.

Wah, kerennya! Coba tentukan waktu yang akan kamu habiskan dalam satu hari untuk menulis buku ini. Selanjutnya lakukan semua proses dengan komitmen yang besar. Percayalah, pelan namun pasti buku pertama pun akan segera hadir di depan mata. Semangat menulis, Be creative with Teman Magang!

About Post Author

Bagikan Dengan Sekali Klik: