Pada penilaian tahap akhir, tahun ini Kota Salatiga masuk dalam peringkat 32 besar Kota Cerdas se-Indonesia. Sedangkan jika dirinci dalam kategori kota kecil (kota dengan penduduk di bawah 200 jiwa), Kota Salatiga berada di urutan sembilan.

“Sudah menjadi komitmennya bersama Walikota sebagaimana dituangkan dalam RPJMD tahun 2017-2022, untuk memberikan kesejahteraan bagi warganya dan mengelola kota dengan sebaik-baiknya, serta terus berbenah dengan mengusung tema SMART City sesuai dengan perkembangan jaman,” ujar Wakil Walikota Salatiga, Muh. Haris, SS, MSi ketika menjamu Tim Penilai Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) untuk Kota Salatiga, di Rumah Dinas Walikota, Jl. Diponegoro 1 Salatiga, pada Kamis (26/9).

Haris menjelaskan bahwa Kota Salatiga didefinisikan dalam tiga fungsi sesuai dengan potensi yang dimiliki, yakni Kota Pendidikan dan Olahraga, Kota Perdagangan dan Jasa, serta Kota Transit Wisata. Sebagai Kota Pendidikan dan Olahraga, sudah banyak atlit dari Salatiga yang berperan dalam mengibarkan merah putih di perhelatan internasional. Sebagai Kota Perdagangan dan Jasa, meskipun tidak memiliki lahan luas dan industri yang besar, namun transaksi keuangan berjalan dinamis, dengan indikator hampir semua bank nasional memiliki cabang di Salatiga, dan hingga saat ini, Salatiga masih menjadi kota transit wisata, dimana para wisatawan berwisata di luar kota, tetapi menginap dan menikmati kulinernya di Salatiga.

Smart City itu kuncinya di proses kemudahan perijinan sehingga ada waktu, persyaratan dan biaya yang pasti. Sebagai contoh, warga Kota Salatiga yang belum memiliki KTP hanya sekitar 0,6 %, itu pun karena tinggalnya di luar Kota Salatiga. Jadi, saya berharap mudah-mudahan Salatiga bisa menjadi juara,” pungkasnya.

Sementara itu, Rian dari Tim Penilai RKCI menuturkan bahwa Smart City adalah bagaimana suatu kota bisa mengolah sumber daya yang dimiliki, dan selanjutnya bisa digunakan sedemikian rupa dengan SDM, infrastruktur, teknologi, dan tata kelola yang ada, sehingga bisa memberikan layanan kepada masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Tim Penilai RKCI melakukan tugas pemetaan untuk mengetahui potensi yang dimiliki kota, dan sejauh mana kesiapan kota-kota di Indonesia memberikan layanan yang berbasis dengan Smart City. Adapun, penilaian yang dilakukan oleh tim sudah melalui proses validasi dan survei lapangan.

About Post Author

Bagikan Dengan Sekali Klik: