Pemerintah Kota Salatiga mendorong agar tiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan masjid di Kota Salatiga mendirikan UPZ (Unit Pengumpul Zakat). Pendirian UPZ perlu dilakukan mengingat total penerimaan zakat di Baznas Kota Salatiga pada periode Januari sampai Juli 2019 sudah mencapai Rp 444.586.786.
Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Asisten I Sekda, Gati Setiti dalam kegiatan Sosialisasi Pembentukan UPZ Masjid dan Perangkat Daerah di Rumah Dinas Walikota pada Selasa (27/08).
Gati juga menjelaskan bahwa 93,9% dari total penerimaan zakat di Baznas KKota Salatiga berasal dari OPD sedangkan sisa 6,1 berasal dari non OPD/umum.
“Penerimaan tersebut sudah disalurkan kepada para penerima yang terikat (mustahiq) serta infaq yang terikat dengan total sebesar 86,8%. Sedangkan 13,2% dipergunakan untuk administrasi dan operasional Baznas,” jelas Gati.
Kegiatan yang diselenggarakan Baznaz Provinsi Jawa Tengah, Baznas Kota Salatiga dan Pemkot Salatiga tersebut diikuti oleh seluruh takmir masjid se-Kota Salatiga dan perwakilan OPD. Dalam kesempatan tersebut hadir pula sekretaris Baznas Provinsi Jawa Tengah, H. Ahyani, yang menjadi pemateri sosialisasi.
H. Ahyani menjelaskan dalam paparannya bahwa Baznas Provinsi Jawa Tengah adalah yang paling tinggi peolehan zakatnya.
“Kemarin dalam gelaran Baznas Award terlihat bahwa Baznas Provinsi Jawa Tengah menduduki urutan puncak dalam pertumbuhan pengumpulan zakat. Pada tahun 2017, perolehan Baznas Jateng sebanyak Rp 18 miliar dan pada tahun 2018 mencapai Rp 32 miliar. Sedangkan pada 2019, Baznas Jateng mematok target perolehan sebanyak Rp 35 miliar,” ujarnya.
H. Ahyaani optimis target tersebut terlampaui karena hingga bulan Juli sudah terkumpul Rp 32 milliar.