Wakil Walikota Salatiga, Muh. Haris melarang siswa-siswa di Salatiga bercita-cita menjadi wakil walikota. Hal tersebut dikatakan Muh. Haris saat membuka Sosialisasi Pendidikan Politik Bagi Pelajar SMA/SMK/MA tahun 2019 di Ruang Kaloka Gedung Setda pada Rabu (7/8).
“Bercita-citalah minimal menjadi walikota, kalau bercita-cita menjadi walikota minimal nanti menjadi wakil walikota, dan baik lagi bercita-cita menjadi presiden. Dengan bercita-cita besar anak-anak semua akan menjadi orang besar, karena apa yang anda impikan adalah doa yang kelak akan terwujud,” ujarnya kepada 170 siswa yang hadir.
Wakil Walikota juga menambahkan bahwa kegiatan tersebut dapat mendidik para siswa menjadi pemilih cerdas dan menjadi pemimpin masa depan, “Anak-anak adalah pemilih milenial, terlebih tahun 2045 Indonesia mendapatkan bonus demografi dimana sebagian besar penduduk adalah kaum muda. Oleh karenanya kedepan tentunya dibutuhkan pemilih yang cerdas.”
Dalam kesempatan tersebut hadir sebagai pemateri, Kepala Badan Kesbangpol Kota Salatiga Agung Nugroho, yang mengangkat tema Peran Pemuda Dalam Politik Bagi Pelajar. Selain itu hadir pula Ketua KPU Kota Salatiga Syaemuri yang menyampaikan tema Pendidikan Politik Untuk Pelajar dan Staf Pengajar FISIP Undip Semarang Muchamad Yuliyanto.
Kepala Kesbangpol Kota Salatiga menjelaskan bahwa pemuda harus melek politik, “Posisi pemuda terlebih anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah sering dianggap tidak memiliki pengetahuan dalam hal politik meski telah memiliki hak pilih. Sebenarnya di sinilah peran intelektual dibutuhkan, dengan pemberian pemahaman kepada kaum muda maka mereka akan tahu arah politiknya.”
Sementara itu ketua KPU Salatiga mengungkapkan bahwa pendidikan politik ditunjukkan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman serta kesadaran politik.
“Harapannya dengan pendidikan politik, warga negara paham dan sadar sehingga meningkatkan partisipasi aktif warga negara dalam proses politik,” ungkap Syaemuri.