Predikat Kota Toleran yang disandang Kota Salatiga membuat banyak pihak ingin belajar bagaimana menjaga dan mempertahankan kerukunan antar warga. Salah satunya, FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kota Medan yang datang ke Salatiga pada akhir pekan kemarin (29/4). Rombongan FKUB Medan tersebut diterima Walikota Salatiga Yulianto, SE., MM., didampingi Kepala Badan Kesbangpol Agung Nugroho S.Sos, MM., di pendopo Rumah Dinas Walikota, Jl. Diponegoro 1 Salatiga.
Dalam kesempatan tersebut, Yulianto mengatakan bahwa Kota Salatiga memiliki persamaan dengan Kota Medan, yakni merupakan kota multikultural atau dengan kata lain kota yang menjadi miniatur Indonesia.
“Kota Salatiga senantiasa mengembangkan forum rembug atau diskusi untuk menyampaikan aspirasi, sehingga di sini jarang terjadi demonstrasi. Rumah Dinas Walikota Salatiga, telah menjadi wahana silaturahmi dari seluruh lapisan masyarakat, dari suku dan agama apapun yang ada di Salatiga. Ini bagian kecil upaya pemerintah Kota Salatiga memberikan fasilitas kepada masyarakat,” papar Yuliyanto.
“Kami ingin belajar kiat-kiat dari FKUB dan Pemkot Salatiga sehingga Salatiga bisa dinobatkan sebagai Kota Tertoleran. Kami mengharap masukan apapun yang kira-kira bisa kami bawa pulang untuk kami terapkan di Kota Medan. Tidak main-main, mulai dari FKUB, perwakilan Pemerintah Kota Medan, Kementerian Agama, sampai utusan dari Kakanwil Kementerian Sumatera Utara juga hadir untuk belajar kemari,” terang Ketua FKUB Medan, Drs. H. Ilyas Halim, M.Pd.