KBRN, Jakarta: Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengumumkan, penundaan sidang terkait pendudukan rumah puluhan keluarga Palestina oleh Israel di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
“Dalam semua situasi dan sehubungan dengan permintaan jaksa agung, sidang reguler untuk besok, (10 Mei 2021) dibatalkan,” katanya dalam sebuah pernyataan dilansir Aljazeera.com, Senin (10/5/2021).
Dalam pernyataan itu Netanyahu menambahkan jadwal sidang akan diperbaharui dalam 30 hari mendatang.
Menurut rencana sidang pada Senin (10/05/2021) beragendakan pengajuan banding lebih dari 70 orang, terhadap perintah penggusuran yang didukung oleh organisasi pemukim Yahudi di distrik Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.
Ketegangan di Sheikh Jarrah dalam beberapa waktu terakhir, turut mengundang perhatian dunia internasional.
Terlebih, protes warga Palestina atas pengusiran dari pemukiman di Sheikh Jarrah juga berlangsung di Masjid Al Aqsa sejak Jumat (07/05/2021) menyebabkan ratusan orang luka parah.
Meski, dunia internasional mengecam dan mendesak Israel untuk menghentikan perampasan pemukiman di Sheikh Jarrah, namun Netanyahu menegaskan menolak tekanan yang ada.
“Israel dengan tegas menolak tekanan untuk tidak membangun di Yerussalem,” dalam pernyataan yang turut dikeluarkannya pada Minggu (9/5/2021).
Yerusalem Timur adalah salah satu wilayah yang dicari Palestina untuk negara masa depan. Negosiasi kenegaraan yang disponsori Amerika Serikatg dengan Israel terhenti pada 2014. Israel menganggap semua Yerusalem sebagai ibukotanya, sebuah status yang tidak diakui di luar negeri.