KBRN, Nagreg: Larangan mudik pada Idul Fitri 1442 H, dikeluhkan para pedagang oleh-oleh di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung. Sepinya masyarakat yang melakukan perjalanan mudik ke jalur Selatan, berimbas kepada penghasilan pedagang.
“Bukannya tidak mendukung pemerintah, tapi sekarang lebih parah dari tahun lalu mulai adanya Covid. Dulu masih ada bantuan sembako dan lainnya. Sekarang mengandalkan dagangan, tapi kondisi sepi,”ucap Nia salah seorang oedagang di kawasan Nagreg Kabupaten Bandung, Minggu (9/5/2021).
Ia pun berharap adanya sedikit kelonggaran dari pemerintah terkait larangan mudik. Nia juga menuturkan, omzet penjualannya menurun drastis.
“Pokokna mah sepi pisan kang. Lihat tuh, jalan juga sepi, ga ada mobil lewat. Kebanyakan sekarang mah yang lewat truk, mobil box. Elf atau travel, ga ada satupun. Jangankan berhenti, lewat juga ga ada,”ujarnya.
Hal senada juga di katakan Juju, pemilik rumah makan di kawasan Cibajeg Kabupaten Bandung. Rumah makan yang sudah puluhan tahun dikelola keluarganya itu, kini terpuruk, sepi pengunjung.
Rumah makan yang mengandalkan makanan khas Sunda dan dimasak dengan menggunakan tungku kayu bakar itu, kini sepi pengunjung.
“Ibu mah hayang ceurik ( ibu pengen menangis), kondisi begini teh. Tahun lalu kita masih bisa bertahan, tapi sekarang ?. Tuh itu ge balanja nu kamari, masih numpuk,”ujarnya sambil menunjuk tumpukan makanan di baskom besar.
Ia menuturkan, pada masa sebelum pandemi, setiap hari berbelanja untuk kebutuhan rumah makannya yang buka 24 jam diperlintasan Kabupaten Bandung – Garut ini.
“Biasanya mah satu kali belanja habis. Malah, kalau siang habis, sore belanja untuk malam,” ucap dia.
Ia pun hanya bisa pasrah dan berupaya agar rumah makannya tidak gulung tikar.
“Cuman berharap si Corona segera berlalu. Udah ga sanggup kalau terus jiga kieu mah,”ucapnya berharap.