KBRN, Jakarta: Rencana untuk mempercepat pengembangan vaksin untuk mencegah pandemi di masa depan dan menyelamatkan nyawa, akan didorong pada pertemuan puncak (KTT) yang diselenggarakan Inggris untuk meningkatkan pendanaan dari komunitas internasional.
Menteri Luar Negeri Dominic Raab dan Menteri Kesehatan Matt Hancock telah mengumumkan Inggris akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi pada 2022, mendorong negara-negara untuk kembali meningkatkan pendanaannya untuk CEPI, mendukung kerja CEPI dalam mempercepat pengembangan vaksin penyakit menular yang muncul seperti COVID-19, dan memungkinkan akses yang adil ke vaksin ini secara global.
Menlu Dominic Raab mengatakan para ilmuwan dan peneliti Inggris telah memimpin pekerjaan perintis untuk menciptakan vaksin penyelamat hidup, yang sekarang sedang diluncurkan di Inggris dan di seluruh dunia.
“Tetapi pada akhirnya, kita perlu bersiap untuk pandemi di masa depan. Seperti yang kita bahas dalam Tinjauan Terpadu (Integrated Review), kita semua perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangan global ini. Pekerjaan CEPI akan membantu membangun dunia yang lebih aman bagi kita semua,” ucap Raab dalam keterangan resmi yang dilansir RRI.co.id, Rabu (5/5/2021).
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengemukakan CEPI telah memilih Inggris sebagai tuan rumah KTT tahun depan sebagai pengakuan atas dukungan Inggris sejak pandemi ini dimulai.
“Saya berharap dan mengharapkan Indonesia mengikuti KTT ini di Inggris tahun depan, sebagai salah satu suara kuat dunia yang mengadvokasi distribusi vaksin yang adil. Kita semua sekarang tahu pentingnya mengembangkan vaksin yang efektif secepat mungkin,” ungkap Owen.
Dikatakan para ahli menyarankan dengan kerja sama internasional, saat ini sangat mungkin untuk mengembangkan vaksin dalam 100 hari untuk menyelamatkan banyak nyawa.
“Sebagai komunitas internasional, kami harus melakukan yang terbaik untuk mewujudkan tujuan ini,” imbuh Owen.
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock menyatakan kesehatan global adalah inti dari Kepresidenan G7 Inggris Raya.
Menurut Hancock, tidak ada yang aman sampai kita semua merasa aman dan minggu lalu dunia telah melihat lebih banyak kasus global COVID-19 pada titik mana pun dalam pandemi.
“Kita semua harus bekerja sama untuk memperkuat keamanan kesehatan,” tegas Hancock.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, kepemimpinan Inggris dalam mengembangkan vaksin yang dapat digunakan di seluruh dunia sangat penting dalam memerangi COVID-19.
“Kami berharap dapat bekerja sama dengan CEPI demi mempercepat pengembangan vaksin, menciptakan solusi global untuk memastikan kita lebih siap dalam menghadapi pandemi di masa depan,” ujar Hancock.
Dr Richard Hatchett, CEO CEPI, mengatakan, pemerintah Inggris, melalui visinya untuk masa depan, kepemimpinan, dan dukungan finansial yang dermawan, telah memungkinkan CEPI, dan dunia, untuk mempercepat pengembangan vaksin COVID-19 yang aman dan efektif.
“Saya dan semua rekan-rekan di CEPI sangat tersanjung dan sangat berterima kasih bahwa Pemerintah Inggris, yang hari ini telah mengumumkan bahwa mereka akan menjadi tuan rumah KTT yang bertujuan mendorong negara-negara meningkatkan kembali kontribusi pendanaannya untuk CEPI,” ungkap Hatchett.
Indonesia merupakan salah satu negara yang bergabung dalam CEPI tahun lalu dan telah menyumbang USD 1 juta.
Inggris menjadi tuan rumah pertemuan Menteri Luar Negeri dan Pembangunan G7 pada 3 – 5 Mei, dengan agenda kesehatan global.
Sebagai bagian dari kepresidenan G7 Inggris tahun ini, pemerintah Inggris bekerja dengan para pemimpin G7 dan negara-negara di seluruh dunia untuk memastikan ada pelajaran yang bisa diambil dari pandemi COVID-19 untuk membangun kembali dengan lebih baik. (Foto : Istimewa) (MDS)