KBRN, Tangerang Selatan: Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Arief Subhan mengakui salah satu tempat di kampusnya pernah digunakan sebagai lokasi bai’at kelompok teroris ISSIS pada 2014 silam.
Namun, Arief menegaskan bahwa kejadian itu di luar kegiatan mahasiswa dan tanpa seizin kampus.
“Peristiwa itu sendiri sebagai sebuah berita di media sudah lama. Jadi itu kan kejadian kalau dimuat di media tahun 2014, ya,” ungkapnya kepada rri.co.id, Rabu (28/4/2021).
Arief menjelaskan, kegiatan baiat tersebut digelar di aula Syahida Inn, yang notabene merupakan tempat komersial dan bisa digunakan oleh siapapun di luar kegiatan mahasiswa, termasuk pernikahan.
Kendati demikian, Arief menambahkan, setelah kegiatan itu pihaknya memastikan tak ada kejadian serupa. UIN telah bekerja keras untuk membina mahasiswa agar tak terlibat atau memiliki paham ekstremisme yang bertentangan dengan negara.
“Setelah itu kan kita, ada penguatan moderasi beragama yang intensif yang dilakukan di kampus, melalui PBAK (orientasi kampus, red), melalui psikolog moderasi beragama dan masih banyak lagi,” tuturnya
Arief menambahkan bahwa pihaknya secara tegas melarang mahasiswa ikut atau justru menggelar kegiatan yang berbau ekstremisme di kampus. Pihaknya selama ini bertanggung jawab terhadap semua kegiatan mahasiswa di kampus, dan ia menjamin tak ada kegiatan tersebut di kampus.
Dijetahui, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, penangkapan Munarman sebagai tersangka teroris terkait kegiatan teroris di beberapa kota dan tempat.
“Jadi (penangkapan, red) terkait dengan kasus baiat di UIN Jakarta, kemudian juga kasus bai’at di Makassar dan ikuti baiat di Medan,” kata dia.