Pada Selasa (8/7/2019) ajang Jelita Radio Suara Salatiga kedatangan Bapak Denis Crisna, AMd, TW dari RSUD Salatiga yang menjadi narasumber dalam dialog interaktif dengan tema Tahapan Perkembangan Bahasa dan Bicara pada Anak.
Dalam kesempatan tersebut Denis menjelasan bahwa mengetahui tahapan perkembangan bahasa dan bicara anak dapat digunakan untuk mengantisipasi gangguan komunikasi pada anak. Berikut tahap perembangan bahasa dan bicara pada anak:
- Tahap Reflexive Vocalization (0 – 1,5 bulan pertama)
Pada tahap ini hanyalah aktivitas yang masih bersifat refleks. Tangisan, suara suara yang diproduksi benar-benar tidak disadari oleh anak, tanpa kehendak, bukan berarti si anak meinta atau menuntut apapun, bukan juga sedang menanggapi rangsangan apapun dari sekelingnya. - Tahap Babling (1,5 – 6 bulan)
Tahap babling atau lebih popular disebut “masa anak mengoceh”. Pada usia ini bayi sering mengulang-ulang bunyi yang dibuatnya, ketika mendekati usia 5 sampai 6 bulan, bunyi yang dihasilkan mulai terdengar bervariasi. - Tahap Laling (6 – 9 bulan)
Tahap laling ini disebut tahap jargon. Ocehan yang diucapkan bayi sudah dalam bentuk kombinasi konsonan yang juga terdapat pada tahap babling. - Tahap Echolalia (9 -12 bulan)
Pada tahap ini anak cenderung meniru tanpa mengubah apa yang dikatakan padanya. - Tahap True Speech (12 -18 bulan)
True speech atau bicara yang sudah benar (dalam arti pemahamannya, namun mungkin artikulasinya belum). Tahap ini mengawali tahap perkembangan bahasa yang benar.