Teman Setia, saat ini permainan gasing sudah mulali jarang ditemukan. Fakta inilah yang mendorong Endi Aras, pria asal Salatiga, untuk mmelestarikan permainan gasing. Endi mulai mengumpulkan dan mengoleksi gasing-gasing tradisional dari berbagia daerah di nusantara.

Kecintaanya pada gasing tidak berhenti sampai tahap mengumpulkan saja. Endi juga menggali sejarah, filosofi, dan cara bermain gasing tradisional yang makin lama makin terlupakan.

Endi mengaku koleksi gasingnya belum lengkap meski koleksi gasing dirumahnya sudah mencapai ratusan, disertai dengan penjelasan tentang asal muasalnya, materi, dan cara memainkannya. Gasing-gasing yang berasal dari wilayah Indonesia Timur ada beberapa yang belum masuk koleksinya.

Petualangan Endi mengumpulkan gasing dari seluruh musantara sudah lebih dari sepuluh tahun. Dari mainan tradisional ini, Endi mengaku bisa belajar banyak termasuk tentang nilai filosofisnya.

“Gasing bisa muter lama karena dia seimbang. Sama dengan kehidupan manusia, kalau hidup manusia seimbang, hidupnya akan lama. Artinya kebutuhan jasmani, kebutuhan rohani, keadaan jasmani, dan keadaan rohani harus seimbang. Biar tidak gampang sakit, terus semangat,” ujarnya.

Pada 17 Agustus 2016 yang lalu, Endi Aras memberikan kado ulang tahun untuk Indonesia berupa sebuah buku berjudul “Gasing” yang berisi tentang seluk-beluk gasing di nusantara. Melihat dedikasinya melestarikan dan mengenalkan gasing nusantara, setujukah Teman Setia jika gelar Bapak Gasing Indonesia kita berikan untuk Endi Aras?

Sumber: goodnewsfromindonesia.id

About Post Author

Bagikan Dengan Sekali Klik: