Siapa sih yang ingin giginya sakit? Untuk makan susah apalagi digerakkan sedikit saja juga terasa sakit. Jadinya serba salah, kan Teman Setia? Gigi berlubang merupakan penyakit umum yang diderita oleh semua umur diakibatkan dari kurangnya menjaga kebersihan mulut dan gigi. Bila dibiarkan bisa menjadi penyakit serius!
Sebenarnya tidak sulit lho, untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi. Dari pada menunggu sakit dan datang ke dokter – apalagi kalau Teman Setia punya trauma dengan dokter gigi, lebih baik mencegah gigi berlubang. Kali ini DJ Gita ditemani oleh drg. Yuliana Winata dari RSIA Hermina Mutiara Bunda Salatiga akan membahas penyebab gigi berlubang dan tips mudah untuk menjaga kesehatan gigi.
Makanan Manis Kesukaan Para Kuman di Mulut

Hati-hati untuk kamu yang suka makanan manis tapi tidak menjaga kebersihan gigi! Kuman-kuman yang ada di mulut kamu akan mengubah makanan manis tersebut menjadi asam yang dapat melarutkan lapisan enamel gigi hingga ke dalamnya. Jadi saran dari drg. Yuliana, setelah makan makanan manis kami perlu berkumur atau minum air putih supaya sisa makanan tidak menempel di gigi kamu. Kebiasaan kecil ini sayangnya belum banyak disadari oleh masyarakat, Teman Setia.

via: doktersehat.com
Secara garis besar, gigi terdiri dari 3 lapisan:
1. Enamel, pada lapisan terluar gigi ini Teman Setia tidak akan menyadari kalau sudah berlubang, karena tidak dapat diperbaiki sendiri Teman Setia harus datang ke dokter gigi untuk melakukan penambalan permanen supaya tidak menjalar lebih dalam
2. Dentin, kalau terasa ngilu ketika makan makanan manis, minum air dingin, atau saat cuaca dingin pertanda lubang di gigi sudah mencapai dentin. Penambalan yang dilakukan adalah penambalan permanen.
3. Saraf atau pembuluh darah gigi, ini yang paling bahaya dan gaswat Teman Setia! Sisa makanan yang tidak diambil akan membusuk dan menyebabkan infeksi. Bila sarafnya belum terbuka akan diberikan obat dulu sebelum dilakukan penambalan serentak. Seminggu kemudian datang lagi, kalau tidak ada rasa nyeri akan dilakukan penambalan permanen.
Bila sudah sampai pada saraf dilakukan perawatan saraf di mana sarafnya diambil dan dibersihkan, pembuluh darahnya diberi obat dan dilakukan penambalan permanen. Butuh waktu 2-4 minggu untuk perawatan. Pencabutan gigi merupakan solusi terakhir bila mahkota gigi sudah hilang setengah atau sepertiganya, lalu akan dipasangkan gigi palsu supaya gigi tetap rapi dan sehat.
Biasakan Dini Periksa ke Dokter Gigi, Periksa 6 Bulan Sekali

Terlepas umur berapa pun pasti ada rasa takut untuk datang ke dokter gigi bukan? Walau sudah parah pun beberapa orang memilih untuk mengobatinya sendiri dengan antibiotik. Hal ini biasanya didasari oleh rasa trauma ketika datang ke dokter gigi ketika gigi sakit. Padahal ini salah Teman Setia!
Untuk itu disarankan pembiasaan dini dalam memeriksakan gigi walau gigi tidak sakit supaya menumbuhkan rasa percaya dan aman pada dokter. Pemeriksaan dapat dilakukan setiap 6 bulan sekali – kecuali kalau giginya sakit ya. Bila gigi yang sakit tidak segera di tangani bisa menyebabkan penyakit berbahaya, Teman Setia. Kuman-kuman yang bersarang di mulut akan bergerak ke peredaran darah melalui saraf gigi.
Bahaya bukan? Maka dari itu ayo sadari kebersihan dan kesehatan gigi! Teman Setia bisa menggunakan BPJS untuk melakukan pemeriksaan.
Tips Gampang Menjaga Kesehatan Gigi

- Sikat gigi dua kali sehari pada pagi hari sesudah sarapan dan malam hari sebelum tidur,
- Sikat gigi dengan pasta gigi yang ber-fluoride dan jangan di kumur hingga habis. Cukup satu kali berkumur supaya fluoridenya dapat melindungi gigi dengan maksimal,
- Sesudah makan atau minum berkumur,
- Perbanyak makan makanan sehat,
- dan lakukan kontrol secara 6 bulan sekali.