Adanya posyandu tentunya mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi dan pelayanan kesehatan. Kira-kira Teman Setia tahu apa saja posyandu yang sudah pemerintah bentuk untuk mendukung kemajuan masyarakat dalam bidang kesehatan? Ternyata lumayan banyak, lho… seperti posyandu ibu dan anak, posyandu lansia, posyandu remaja, pos kesehatan pesantren, dan posyandu pembina.

Meski begitu masih saja ada kendala untuk mendapatkan pelayanan penting ini, Teman Setia. Entah karena susah untuk mengakses, kurangnya kesadaran masyarakat, kurangnya SDM dalam mengelola posyandu tersebut, atau masyarakat kebingungan karena banyaknya jenis posyandu yang bisa diakses. Maka dari itu, dibuatlah sebuah program, yakni ‘Posyandu Prima’ di mana hal ini akan dibahas bersama Dj Sheina bersama bapak Sunaryo Sridono dari Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Quick Date Sama Jenis Posyandu Lainnya

Seperti yang sudah katakan tadi ada banyak jenis posyandu yang ditentukan dengan rentang usia dari anak-anak hingga lansia. Mungkin beberapa dari Teman Setia ada yang belum pernah mendengar atau sudah tahu tapi belum mengerti dengan kegunaannya. Hal ini juga ada kaitannya dengan Posyandu Prima ini, jadi ayo quick date alias kencan singkat supaya kamu kenal dengan posyandu lainnya

via: ehatnegeriku.kemkes.go.id

Posyandu Ibu dan Anak

Pasti tidak asing dengan salah satu posyandu ini, karena wajib bagi ibu hamil dan anak-anak untuk mengunjungi posyandu  untuk memonitoring kesehatan dan perkembangan anak. Didirikan tahun 1984, keberadaan posyandu ini bertujuan untuk menekan angka kematian bayi dan ibu serta menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesehatan dalam menunjang hidup sehat dengan cakupan wilayah sesuai geografis.

Tidak hanya melayani ibu dan anak dalam imunisasi dan pemantauan gizi saja, tapi melayani juga konsultasi KB dan penanggulangan penyakit endemik. 

Posyandu Lansia

Di launching pada tahun 2001 yang bertujuan untuk menjaga para lansia (60 tahun ke atas) terus produktif dan aktif dikarenakan menurunnya fungsi tubuh dan terkontrolnya penyakit-penyakit yang diderita para lansia supaya penyakitnya tidak tambah serius. Tak hanya sehat secara jasmani, adanya posyandu lansia ini dapat membantu dalam memperbaiki kondisi psikologis lewat saling bersosialisasi

Pos Kesehatan Pesantren – Poskestren

Launching tahun2013, pos kesehatan ini merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) di lingkungan pondok pesantren. Adanya poskestren untuk mengontrol penyakit-penyakit yang biasa terserang oleh para warga pesantren seperti diare atau penyakit kulit.

Pos Pembina Terpadu – Posbindu

Karena adanya pergeseran tren penyakit akibat perubahan gaya hidup, posbindu diadakan untuk mendeteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular pada usia produktif (15 tahun – 59 tahun).  Bila dulu penyakit-penyakit yang banyak diderita adalah penyakit menular seperti TBC atau Hepatitis, sekarang menjadi penyakit tidak menular seperti penyakit jantung atau diabetes. Pengecekan kesehatan dapat dilakukan sebanyak 1 tahun sekali (bagi yang tidak memiliki PTM) dan 3 bulan sekali bagi yang memiliki potensi atau sudah terkena PTM. 

Posyandu Remaja – Posrem

Launching tahun 2021, posrem membantu para remaja dalam membantu perkembangan baik secara fisik dan jasmani.  Terlebih pada masa ini para remaja masih labil dalam mengambil keputusan dalam hidupnya. Posrem juga dapat digunakan untuk menyiapkan para remaja yang ingin memasuki jenjang pernikahan dalam membina sebuah rumah tangga – siap secara mental, fisik, dan ekonomi. Sehingga generasi yang dilahirkan merupakan generasi unggul atau emas, terlebih pemerintah Indonesia mempersiapkan upaya untuk generasi emas pada tahun 2045.

Jadi Posyandu Prima Itu…

Jadi ‘Posyandu Prima’ ini adalah peleburan dari semua posyandu sehingga semua kalangan masyarakat (semua umur) dapat mengakses semua informasi dan pelayanan kesehatan dengan jangkauan wilayah Nagari/ Desa/ RT/ RW.

Tapi apa bedanya posyandu prima dengan puskesmas?

Sebenarnya ‘Posyandu Prima’ ini merupakan transformasi dari puskesmas pembantu yang selain jumlahnya masih sedikit juga kurang maksimal dalam pelaksanaannya. Pemerintah menyadari bahwa pelayanan kesehatan primer yang disediakan kurang maksimal dalam menjangkau setiap lapisan masyarakat, apalagi pada daerah terpinggir yang memiliki hambatan dalam mengakses puskesmas. Selain itu, pemerintah juga menyederhanakan nomenklatur posyandu supaya masyarakat tidak bingung.

Jadi Teman Setia tidak perlu jauh-jauh datang ke puskesmas yang hanya ada 1 di setiap kecamatan (tergantung dengan kebutuhan masyarakat, puskesmas dapat didirikan lagi) dengan Kota Salatiga memiliki total 6 puskesmas berdasarkan data salatigakota.bps.go.id.

Kapan ada di Salatiga?

Meski baru perencanaan, Dinas Kota Salatiga sudah menunjuk puskesmas pembantu Gendongan sebagai contoh di Kecamatan Tingkir yang nanti bila sukses akan diikuti oleh ke-3 kecamatan lainnya. Setidaknya program ini akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2023 dengan mempersiapkan para kader, PKK, dan pekerja kesehatan lewat seminar dan workshop yang diadakan oleh Dinas Kesehatan.

About Post Author

Bagikan Dengan Sekali Klik: