Hayo siapa nih yang suka mengunyah permen karet? Meski beberapa peneliti menyebutkan kalau mengunyah permen karet memiliki manfaat baik seperti dapat mengencangkan otot wajah atau membantu mengurangi stres untuk meningkatkan suasana hati dan kewaspadaan, ternyata dapat berdampak jelek kalau terlalu sering Teman Setia. Kira-kira dampak apa saja ya yang berbahaya untuk kesehatan kita?
Masalah Kesehatan Rahang Hingga Sakit Kepala
Mengunyah permen karet dapat membantu mengencangkan otot wajah, sehingga bagi Teman Setia yang ingin memiliki wajah yang tirus dapat melakukannya. Namun terlalu sering mengunyah permen karet ternyata bisa menekan sistem kerja tulang rawan dan sendiri di sekitar wajah hingga menyebabkan keausan ekstrim dan robekan di dalam mutul lho, Teman Setia. Hal ini dapat menimbulkan disfungsi sendi temporomandibular yang merupakan disfungsi pada sendi dan otot untuk mengkontrol gerakan rahang, sehingga bagi orang yang memiliki disfungsi ini harus menghindari kegiatan mengunyah satu ini.
Selain rasa sakit dan nyeri ketika kesulitan menggerakkan rahang, Teman Setia juga mengalami rasa nyeri pada telinga, gigi, dan tegangnya otot di sekitar daerah leher, kepala dan rahang yang menyebabkan sakit kepala.
Pemanis Buatan dan Kandungan yang Menyebabkan Gigi Rusak
Pemanis buatan dalam permen karet secara perlahan dapat menyebabkan kerusakan pada enamel hingga menyebabkan keropos dan rusaknya gigi bila Teman Setia tidak rajin menggosok gigi. Selain pemanis buatan, terdapat juga pengawet dan beberapa bahan kimia yang bisa merusak gigi dan gusi Teman Setia. Meski begitu Teman Setia bisa memilih permen karet untuk kesehatan gigi dan bau mulut, tapi tidak terlalu berlebihan dalam mengkonsumsinya, ya.
Gangguan Sistem Pencernaan
Apa Teman Setia pernah merasa kembung ketika mengunyah permen karet? Itu terjadi kerena Teman Setia hanya memakan udara yang menipu sistem pencernaan Teman Setia lho. Kenapa bisa? Ketika Teman Setia mengunyah, secara otomatis tubuh mengirim sinyal pada sistem pencernaan dalam mempersiapkan enzim untuk mengolah makanan tersebut. Lambat laun sinyal ini menjadi false signal ketika Teman Setia benar-benar memakan sesuatu dan menyebabkan sistem pencernaan dapat memproduksi enzim yang cukup.
Permen karet juga menimbulkan efek laksatif, di mana efek ini biasanya ditemukan dalam obat pencahar dan menyebabkan orang diare dan merubah kebiasaan buang air besar.
Meningkatnya Keinginan Untuk Mengkonsumsi Junk Food
Walau mengunyah permen karet dapat menjadi selingan kegiatan dalam berdiet, perasa buatan dalam permen karet menyebabkan rasa buah-buahan dan sayuran menjadi terasa pahit, lho. Sehingga menyebabkan Teman Setia lebih memilih memakan makanan yang terasa gurih seperti junk food dan tidak berminat untuk mengkonsumsi makanan sehat. Nah, untuk yang sedang berdiet disarankan untuk tidak selalu mengunyah permen karet meski dapat menahan keinginan untuk makan.
Wah, ternyata bahaya banget ya terlalu berlebihan mengunyah permen karet! Teman Setia bisa menggunakan metode lain untuk meningkatkan suasana hati dan selingan diet selain mengunyah permen karet seperti melakukan Me Time atau memilih jenis diet yang sesuai dengan kebutuhan kalori Teman Setia.