Merokok telah menjadi kebiasaan umum bagi sebagian orang, yang percaya bahwa aktivitas ini dapat meningkatkan semangat hidup atau membuat mereka terlihat lebih trendi di mata teman-teman dan orang-orang di sekitarnya. Beberapa bahkan merasa hidup mereka tidak lengkap kalau tidak merokok. Namun, seringkali mereka mengabaikan bahaya serius yang dihadapi akibat kebiasaan ini. Dalam jangka panjang, merokok dapat menyebabkan penurunan signifikan dalam metabolisme organ-organ vital tubuh kita Teman Setia.
Di Indonesia, jumlah perokok menjadi perhatian serius mengingat prevalensinya yang sangat tinggi. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah perokok aktif di Indonesia mencapai 70 juta orang. Persentase responden yang pertama kali merokok bervariasi, dengan 1,5% memulai pada usia 4-9 tahun, 18,4% pada usia 10-14 tahun, 56,5% pada usia 15-19 tahun, 17,1% pada usia 20-24 tahun, 3,8% pada usia 25-29 tahun, dan 2,9% pada usia lebih dari 30 tahun.
Dengan tingginya jumlah perokok di Indonesia, dampak negatif dari merokok terhadap kesehatan menjadi semakin nyata dan mendesak untuk diperhatikan loh Teman Setia. Dilansir dari ayosehat.kemkes.go.id, berikut adalah beberapa dampak serius yang ditimbulkan oleh kebiasaan merokok, baik bagi perokok aktif maupun bagi lingkungan sekitarnya.
1. Penyakit paru-paru kronis
Merupakan salah satu penyakit yang mengganggu sistem pernafasan karena paru-paru mengalami peradangan dan penyumbatan dalam jangka waktu lama. Bagi para perokok, risiko terkena PPOK sangat besar karena zat berbahaya seperti tar dan nikotin. Dilansir dari hallosehat, dampak merokok bagi penderita PPOK seperti kekakuan kantung udara, penebalan dan peradangan dinding saluran udara, sampai penumpukan lendir yang menyumbat masuknya udara. Sayangnya PPOK tidak bisa disembuhkan secara total, tetapi dapat diperlambat gejalanya dengan cara berhenti merokok hingga menerapkan pola hidup sehat.
2. Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut
Kandungan nikotin dan tar pada rokok dapat menyebabkan karies gigi atau gigi berlubang karena kerusakan pda lapisan jaringan gigi. Zat-zat berbahaya ini dapat melemahkan enamel gigi, mengurangi aliran darah ke gusi, dan meningkatkan pertumbuhan bakteri berbahaya di mulut. Akibatnya, risiko pembentukan plak dan tartar meningkat yang dapat menyebabkan peradangan gusi dan pembentukan rongga pada gigi. Selain itu, rokok juga dapat mengurangi kemampuan mulut untuk melawan infeksi, memperburuk kondisi gigi dan gusi.
3. Stroke dan serangan jantung
Karbon monoksida dan radikal bebas dalam asap rokok dapat merusak dinding arteri dan memicu proses aterosklerosis. Bahkan orang yang menghirup asap rokok bisa mengakibatkan timbulnya plak lemak di arteri yang menyumbat aliran darah dan menyebabkan serangan jantung atau stroke karena darah orang yang terpapar kandungan asap rokok cenderung menjadi lebih kental. Selain itu ada nikotin yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Ini meningkatkan beban kerja pada jantung dan arteri sehingga meningkatkan risiko hipertensi.
4. Tulang mudah patah
Beberapa jurnal penelitian menunjukkan bahwa merokok tembakau menyebabkan ketidakseimbangan dalam pergantian tulang, yang menyebabkan massa tulang lebih rendah dan membuat tulang rentan terhadap osteoporosis dan patah tulang. Hal tersebut dapat terjadi karena kebiasaan merokok ini dapat mengganggu penyerapan kalsium di dalam usus sehingga tubuh tidak memperoleh asupan kalsium yang cukup untuk membangun kepadatan tulang yang baik.
5. Katarak
Merokok meningkatkan risiko terkena katarak hingga sembilan kali lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Risiko ini semakin besar pada usia lanjut, di mana katarak memang lebih sering terjadi. Bagi mereka yang merokok dari masa muda hingga tua, risiko katarak dapat berkembang lebih cepat. Kebiasaan merokok juga dapat menghambat suplai antioksidan ke mata. Padahal, antioksidan berperan penting dalam melindungi mata dari radikal bebas atau racun yang dapat membahayakan kesehatannya. Selain itu, zat-zat berbahaya dalam rokok dapat memicu kekeruhan pada lensa mata, yang dapat menyebabkan katarak dini.
6. Kanker leher rahim
Penyebab utama kanker ini adalah infeksi virus Human Papilloma (HPV), yaitu virus yang menular melalui hubungan seksual dan dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel di leher rahim. Namun, merokok juga dapat meningkatkan faktor risiko seseorang mengalami kanker serviks karena zazt kimia berbahaya dalam rokok. Karsinogen merupakan bahan kimia penyebab kanker, merusak DNA dalam sel-sel leher rahim dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
7. Kerontokan rambut
Merokok juga dapat menyebabkan kerontokan rambut dengan merusak rambut yang masih ada di kepala. Merokok memicu pelepasan sitokin, yaitu protein yang dapat meningkatkan peradangan dan menyebabkan jaringan parut pada folikel rambut. Jaringan parut ini membuat rambut menjadi lebih rapuh dan mudah rontok. Selain itu, merokok juga dapat menurunkan kadar estrogen, yang berpengaruh signifikan terhadap siklus pertumbuhan dan kesehatan rambut.
Dampak rokok yang disebutkan di atas masih merupakan beberapa contohnya, Teman Setia. Menghentikan kebiasaan merokok adalah langkah penting untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. Setiap upaya untuk berhenti merokok, sekecil apapun, dapat memberikan manfaat besar bagi diri sendiri dan orang-orang tercinta. Jangan menunggu hingga terlambat; mulailah proses berhenti merokok sekarang juga untuk masa depan yang lebih sehat.
Penulis: Laksita
Editor: Europa